Archive | Anak Jalanan RSS feed for this section

Yuhuuuu…we’re on Yahooo !!!

27 Aug

Yahooooo..kali ini kami berkesempatan mengisi salah satu situs berita on-line,

Yahoo news by Antara

 

Terima kasih kepada Dian dari LKBN Antara yang sudah mewaeancarai Vidya di Bandung (sayang sekali Mae, Fanny dan Aruna sedang berada di Jakarta).

semoga kami bisa terus menyebarkan ide ini dan mengajak semakin banyak orang lagi untuk peduli 🙂

Mengembalikan kebahagian masa anak-anak

27 Aug

Petang  itu, sepulang bekerja, kami (Mae, Fanny dan Aruna) berjanji bertemu dengan Kak Yenni dan kak Ipur dari majalah Tarbawi untuk interview. kami senang sekali mendapat kesempatan berharga lagi untuk berbagi ide dengan lebih banyak orang lagi 🙂

Bersama Kak Yenni dan Kak Ipur

Kami sangat senang mendapat kesempatan berbagi ide dengan para pembaca majalah Tarbawi. Kebetulan waktu itu berdekatan dengan momen Hari Anak Nasional, dan majalah Tarbawi mengangkat tema tentang anak-anak , khusunya potret anak-anak Indonesia yang memiliki tanggung jawab melebihi usianya.  Maksudnya adalah anak-anak usia belia yang harus menanggung beban hidup lebih berat dari usianya, seperti mencari nafkah, merawat keluarga yang sakit seorang diri, serta potret-potret anak indonesia lainnya yang terpaksa harus kehilangan kebahagiaan masa anak-anak nya untuk memikul beban yang lebih besar dari usia mereka.  Sedih memang mendengarnya, tapi itulah sekelumit potret anak indonesia yang masih sering kita jumpai.

Cover majalah Tarbawi edisi 15 Juli 2010

Topik tentang anak-anak yang memikul beban melebihi usia nya memang masing sering kita jumpai di negara ini, padahal anak-anak memiliki masa kecil yang tak pernah bisa diulang lagi dan seharusnya diisi dengan kebahagian dan cinta kasih agar mereka bisa tumbuh dengan baik. Redaksi majalah Tarbawi tertarik dengan Komunitas Sekotak Susu untuk Anak Jalanan ini karena ide dari komunitas ini yang sederhana tapi mempunyai efek yang menyenangkan bagi anak-anak jalanan yang menerima sekotak susu dengan pesan cinta daripada uang.

Kearifan Komunitas : Sekoatak Susu untuk Anak Jalanan

Halaman 60-61

halaman 62-63

 
Anak-anak jalanan, mereka harus menggadaikan masa anak-anaknya di jalanan menghirup asap kendaraan bermotor yang beracun dan memiliki tingkat bahaya akan kekerasan dan penculikan anak yang tinggi untuk mendapatkan uang. Padahal mungkin anak-anak seusia itu belum terlalu mengerti tentang uang.

Semoga bersam-sama kita bisa mengembalikan kebahagiaan masa anak-anak yang terpaksa tergadaikan oleh beban yang melebihi usia anak-anak yang mereka tanggung 🙂

Berbagi inspirasi

27 Aug
Alhamdulillah, senang sekali komunitas Sekotak susu untuk anak jalanan mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya masih banyak masyarakat kita yang peduli dengan anak jalanan. Bulan Mei 2009, Kami mendapat kesempatan berharga untuk dibuatkan film dokumenter tentang kegiataan ini. Dengan judul ‘Cinta Dalam Sekotak Susu“, film dokumenter karya team program Refleksi DAAITV ini menjadi kesempatan berharga bagi kami untuk mengajak pemirsa di Jakarta dan Medan berbagi kasih dengan anak Jalanan.
Berselang sebulan setelah penayangan film dokumenter tersebut, kami mendapatkan kesempatan berharga untuk berbagi inspirasi dengan para pembaca buletin yayasan Budha Tzu chi.

Buletin Budha Tzu Chi

 Terima Kasih kepada teman-teman dari program Refleksi DAAITV dan Yayasan Budha Tzu Chi atas kesempatannya untuk membagi kisah kami kepada lebih banyak orang lagi 🙂

Big Give #3

24 Aug

Ada yang seru di kota Bandung, tanggal 18 Juli 2010 lalu…Yaaa..BIG GIVE #3 !!!      

Berbeda dengan acara-acara Big Give sebelumnya, pada Big Give #3 kali ini kami membuat konsep yang lebih seru… yaitu berbagi sehat di jalanan 🙂      

Tema tersebut cukup mudah dan memang sesuai sekali dengan ide gerakan ini, yaitu berbagi sehat dengan anak-anak jalanan melalui pemberian sekotak susu. Di acara Big Give #3 ini, kami mengajak teman-teman baru untuk ikut berpartisipasi, mulai dari berbelanja susu, sikat gigi+odol,biskuit dan menuliskan pesan-pesan cinta yang akan ditempelkan pada bingkisan yang nantinya dibagikan kepada anak-anak jalanan di kota Bandung. Volunteer yang kut dalam kegiatan ini cukup banyak dan terdiri dari beberapa teman baru, senang sekali selalu bisa bertemu wajah-wajah baru yang juga peduli dengan nasib anak-anak marjinal.     

berbagi tugas menyiapkan bingkisan

  

walaupun hujan, kami tetap semangat membuat bingkisan sambil berdoa hujan reda

walaupun hujan, semangat kami tetap berapi-api :p

kesibukan para volunteer

 

Pesan-pesan cinta tanda cinta dari kami 🙂

 

 

tradaaaaa..... 😀

* bingkisan *

Bingkisan yang siap dibagikan

      

yeaaa..kami siap berbagi sehat bersama anak jalanan 😀

  

buat anak manis 🙂

hihi..asik sendiri 🙂

  

  

  

  

  

  

  

  

  

bercengkrama bersama mereka

Terima kasih banyak untuk teman-teman yang telah mendukung dan ikut serta dalam kegiatan kali ini, mudahan kita bisa terus berbagi dengan mereka ya 🙂   

 

Ayoo..teman-teman yang di kota lain, bikin kegiatan serupa yuuk..seru lho, berbagi cinta dengan anak-anak jalanan. Hidup sehat dan bahagia merupakan salah satu hak anak, jika mereka bisa tetap tumbuh dengan nutrisi dan cinta kasih yang baik, mereka akan tumbuh menjadia anak yang sehat dan baik, kelak….jika mereka dewasa, mereka juga ikut serta menentukan seperti apa wajah bangsa kita. Oleh karena itu, tak ada salahnya kita ikut serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi mereka, bisa dimulai dengan hal yangs ederhana seperti memberikan nutrisi yang baik untuk mereka melalui sekotak susu.    

Happy sharing guys 🙂    

Sekotak susu dengan pesan cinta

23 Jun

Hai semua,

kami punya ide ni,  ide nya sederhana dan menyenangkan untuk dilakukan, yaitu manambahkan ‘pesan cinta’ pada sekotak susu yang kami berikan kepada anak jalanan

 kamu bisa berkreasi sesuai dengan kreativitas mu untuk membuat pesan-pesan cinta ini,

caranya mudah kok :

persiapkan semua bahan 🙂

 

1. siapkan beberapa kotak susu dan pesan cinta yang sudah kamu bikin. pesan cinta nya bisa berupa kata-kata motivasi, atau pengetahuan umum yang memperkaya pengetahuan anak jalanan. Bisa dibikin di atas kertas HVS atau kertas warna yang berwana-warni, pasti akan sangat menarik dan disukai anak-anak 😀 

2. gunting dan tempelkan pada salah satu sisi kotak susu

saatnya beraksi

3. jangan lupa untuk membawa serta hadiah kecil istimewa penuh cinta di dlam tas mu saat akan berpergian. ketika bertemu bocah jalanan, jangan ragu-ragu menghampiri nya dan memberikan hadiah kecil istimewa yang sudah kamu siapkan 😀

Naaah.. ayoooo, teman-teman berbagi ide pesan apa yang mau disampaikan di pesan cinta tsb, tinggalkan comment di bawah post ini agar teman-teman yang lain bisa terinspirasi oleh ide pesan cinta kamu 😀

Selamat Berbagi 😀 😀

Those Questions, Those Answers

10 Aug
It’s Q&A time!!

Posting kali ini akan membahas semua pertanyaan-pertanyaan yang sudah memenuhi wall group kami di Facebook. Sebenarnya kami sampai sekarang masih percaya-ga-percaya, tentang kenyataan group member kami sudah mencapai angka 4800an lebih. Whaddup!! Ini benar-benar menunjukkan bahwa, it is totally true, that all of you guys out there really do want to help to solve these street children thingy. Tapi masalah yang ada sekarang, yang masih menjadi pertanyaan kami adalah, kenapa masih saja ada pertanyaan-pertanyaan yang muncul? Pertanyaan tentang bagaimana caranya bergabung, tentang bagaimana melakukannya, kapan ada lagi, kapan diadain di kota ini, kapan diadain di kota itu, kalau saya ga di bandung bisa ngelakuin juga ga? See people, this isn’t an organization. We’re not a soap opera artist that will have a road tour to your place and give those milks away by rounding your city in a bus. We’re not a community. This is a movement. Kami tidak memiliki nama gerakan yang keren, karena memang bukan itu niat awal kami, membentuk suatu gerakan yang keren. Pelaku gerakan kami tidak memiliki nama (ya sempat terbesit niat untuk memberi nama sih, kaya “Sobat Padi” untuk fansnya Padi, “Slankers” untuk penggemar Slank, atau “Coiners” untuk member CaC. Tapi nama-nama yang muncul sungguh sangat cheesy and uncool, sampai kami pun tidak tega untuk mempublikasikannya disini T.T oke salah satunya adalah “Milkers”. See, cheesy isn’t it?).

Sama halnya kaya motto, “Buanglah sampah pada tempatnya”. Kalian ga perlu menunggu adanya suatu event “Buang Sampah Bersama Besar-besaran” untuk memulai membuang sampah pada tempatnya kan? Dan bagaimana pelaku pembuang sampah pada tempatnya, ada namanya ga? Engga kan? Begitu juga dengan gerakan kami. Oke, mungkin mulai sekarang subyeknya harus diganti. Ini bukan gerakan kami. Tapi gerakan kita. Ini juga milik kalian, kawan. Bukan hanya kami. Bukan hanya kami yang bisa melakukan kegiatan ini. Bukan juga hanya teman-teman kami. Kalian semua bisa ko. Kalian yang mempunyai hati nurani dan niat tulus untuk membantu mereka, bisa melakukannya. Oke, buat kalian yang masih aja tetep bingung bagaimana memulainya, here’s the help:

Yang pertama yang harus kalian lakukan adalah, tanya pada diri kalian sendiri. Apa yang salah ketika melihat mereka di jalan. Kalau kalian gada ide buat jawabannya, baca posting pertama kami. Setelah kalian merasa kalau kalian setuju dengan ide kami, lanjutkan dengan langkah berikut: Be them. Tingkatkan rasa empati kalian dengan mulai menekan tombol flashback di otak kalian. Pikirkan apa yang kalian lakukan saat kalian seusia mereka. Pikirkan hal-hal yang membuat kalian senang pada saat itu. Setelah dapat, kreasikan pikiran kalian dengan mulai membagikannya dengan mereka. See, pretty easy, isn’t it? Sekali lagi kami tekankan, bukan hanya susu! If a box of milk sounds too much for you, you could replace it with everything you can afford. Kami tahu, susu itu lumayan mahal, apalagi untuk kalangan pelajar. Uang saku aja udah pas-pasan, gimana mau bantu, iya ga? Tapi sebenarnya itu juga bukan masalah. Kami memulai gerakan kami ini pun pada saat kami masih kuliah, kami beli dengan uang saku kami sendiri, dan ya, kami juga bukan golongan kaum tajir yang kebanyakan duit. We’re just some ordinary college girl at that time. Kami hanya punya rasa empati berlebih, rasa solidaritas yang cukup tinggi, dan kepedulian yang sangat memuncah. Mulai dengan selalu memberi space di tas kalian untuk sekotak susu atau makanan kecil. Kalau kalian cuma bawa satu terus anak yang kalian temui lebih dari satu gimana? Ya jawab aja sejujurnya kalau kalian cuma bawa satu. Atau ajari mereka untuk berbagi dengan temannya. Kalau mereka tetap bilang kalau mereka lebih mau uang daripada susu, bilang aja ke mereka kalau kalian cuma punya susu atau makanan ini, take it or leave it. Dan satu lagi, dua orang dari kami sekarang berdomisili di Jakarta, jadi, BUKAN, gerakan ini BUKAN hanya ada di Bandung.

Intinya adalah, don’t make it as an excuse. Don’t wait. Jangan menunggu sampai kalian bisa membeli susu yang banyak baru bisa memulai gerakan ini. Jangan menunggu sampai kami membuat acara besar-besaran baru kalian mulai berbagi. Karena mereka tidak bisa terus menunggu kita. Karena mereka akan terus hidup di jalan jika kita terus saling menunggu. Just don’t wait.

Ya, kami memang akan membuat gerakan Big Give lainnya. Tentu, itu sangat pasti. Hanya saja kalian tidak bisa menunggu kami. Kami juga akan merger dengan gerakan sosial lainnya yang sudah muncul lebih awal dari kami, seperti Foods not Bomb, Coin a chance, rumah-rumah singgah, rumah pengungsian, kawasan pemulung, dll dll dll. Banyak banget ide dan rencana di kepala kami, tapi sekali lagi, kalian tidak bisa menunggu kami. Kami yakin, bahwa kalian cukup kreatif untuk mengembangkan ide kami ini dengan seluas-luasnya. Kami tidak akan menutup dan meng-arogansi-kan gerakan kami dengan men-declare bahwa ini punya kami. Tidak. Kalian bisa mengadaptasikannya di tempat kalian dimanapun kalian berada. Kalau nanti suatu saat ada yang mengaku sebagai founder atau pencetus awal, silahkan, sok mangga. Karena bagi kami yang terpenting adalah, menemukan cara bagaimana mengeluarkan mereka dari jalan, mengembalikan mereka ke sekolah, menghilangkan mental pengemis mereka, dan menghilangkan rasa nyaman yang telah mereka dapatkan di jalan. Masih ada pertanyaan lagi? Sok mangga ditulis aja di komen bawah atau kirim email ke sekotak.susu@gmail .com

Happy sharing, guys!

Hugs from us,

😉

Berbagi ala Sekotak Susu & FNB

28 Jun

Sore itu Minggu, 14 Juni 2009 seperti biasa FNB Bandung melakukan aksinya di lampu merah perempatan Dago (simpang BIP) dan di bawah jembatan pasupati (flyover) (seperti cerita posting sebelumnya). Kali ini Sekotak Susu ikut dalam aksi mereka dengan ikut berbagi dengan memberikan beberapa liter susu murni. Jadi para anak jalanan tersebut akan mendapatkan makanan yang telah dimasakkan oleh tim FNB ditambah dengan segelas susu murni dingin..(cukupkan untuk 4 sehat 5 sempurna)

Yang menjadi target kegiatan ini adalah anak-anak jalanan, ibu-ibu peminta-minta, para pedagang asongan yang sedang berjualan di taman bawah pasupati, serta beberapa pemulung yang sedang berada disekitar tempat itu. Bentuk bantuan yang kami berikan adalah 10 liter susu murni (dengan 5 rasa yang berbeda susu putih, coklat, mocca, strawberry, anggur) yang kami beli dari uang para donatur Sekotak Susu.

tawa anak jalanan..

tawa anak jalanan..

Pada kegiatan ini kami ditemani oleh 2 orang volunteer yaitu Nena dan Mba’ Dewi. Nena sendiri juga membawa seplastik biscuit yang nantinya juga dibagikan kepada anak-anak jalanan. Dari tim FNB sendiri terdiri dari 2 tim yaitu untuk penyedia makanan di perempatan Dago datang dari daerah Antapani dan tim penyedia makanan di taman bawah pasupati datang dari daerah Suci (tempat masaknya di jalan Gagak katanya). Sayangnya Sekotak Susu gak bisa ikutan membantu masak-masak tim FNB, jadi kita janjian untuk ketemu di TKP langsung.

Kegiatan ini dimulai jam 5 sore, tim FNB pun segera membagi-bagikan nasi dan sayur ke dalam piring-piring.. dan kami pun memasukkan susu-susu murni itu ke dalam gelas-gelas plastik. Anak-anak jalanan dan para pedagang asongan begitu antusias mengambil makanan dan minuman mereka.

Ayo antri yah!

Ayo antri yah!

Sambil mereka makan, kami pun mewawancarai para anak-anak jalanan tersebut.Ternyata alhamdulillah kebanyakan dari mereka tetap bersekolah, dan mereka ngamen setelah pulang dari sekolah dari jam 2- sampe jam 9 malam. Tempat tinggal mereka pun beragam, ada yang di Sukajadi, Antapani dan berbagai tempat yang menurut kami lumayan jauh dari tempat mangkal mereka. Mereka melakukan itu atas dasar sukarela karena ingin membantu orang tua mereka dalam biaya sekolah. Setiap harinya mereka mendapatkan sekitar 10-30 ribu.

Kami bertanya tentang makanan dan susu yang kami berikan, alhamdulillah mereka menyukai makanan dan susu yang kami berikan, dan mereka juga mengatakan bahwa susu kan bagus untuk kesehatan dan bikin pintar. Setelah menghabiskan makanannya mereka pun kembali bermain bersama-sama, tetapi tidak lama kemudian ada seorang anak yang tiba-tiba memisahkan diri, nunduk, dan tiba-tiba muntah. Kami kira anak tersebut adalah pengidap lactose intelorance, ternyata dia muntah gara-gara habis makan dan minum susu langsung loncat dan guling-guling keasyikan main. Alhamdulillah..

Anak-anak jalanan lagimain nih..

Anak-anak jalanan lagi main nih..

Kami berharap apa yang kami berikan ini dapat memberikan sedikit kebahagian pada mereka, sehingga kami tetap selalu bersyukur atas segala nikmat-Nya. Dan ini ada beberapa foto kami bersama tim FNB dan anak-anak jalanan.

Minumnya pelan-pelan ya dek..

Minumnya pelan-pelan ya dek..

Tim FNB, Sekotak Susu, dan anak-anak jalanan..

Tim FNB, Sekotak Susu, dan anak-anak jalanan..

*Happy sharing…(“,)

Sekotak Ide Sejuta Harapan

28 Jun

Hai people !!!

Have you tried this idea? give street children u’ve meet a box of milk? mungkin sebagian dari kalian sudah mencoba ide ini, lalu bagaimana reaksi mereka? apa yg kamu rasakan? apakah anak-anak jalanan tadi membalasmu dengan sebuah senyum termanis yang pernah kalina lihat 🙂

hhmmm…jika kalian belum pernah mencobanya, tak ada salah nya untuk memberi seorang anak jalanan yang kalian temui di perempatan-perempatan jalan di bawah terik matahari dengan sekotak susu…..atau mungkin kalian punya ide lain ? memberi sebatang coklat ? sebungkus permen ? sebuah kue ? sebuah jeruk atau buah segar ?

Apalagi sih hal lain yang bisa kita beri buat mereka? gak cuma uang lhoo…

ternyata ada banyak cara untuk berbagi dengan mereaka (anak-anak jalanan). Nih, coba deh kalian ingat-ingat…..selama belajar di sekolah, pasti pernah dong mendapat pelajaran keterampilan? menggambar? dan seni musik?

yup !!!!!

Ada cara lain yang gak kalah mengasyikannya untuk berbagi dengan anak jalanan. Cara nya mudah dan menyenangkan banget lho…..kalian cuma butuh kreatifitas dan luangkan waktu . Pasti banyak bgt ilmu-ilmu kreatif yang pernah kalian dapatkan, seperti ketrampilan membuat kalung dari gulungan kertas kalender yang digunting kecil-kecil, meronce bunga, membuat gelang dari kancing baju, membuat bros lucu dari kain flanel atau kain perca, membuat mozaik dari bahan daur ulang, membuat pembatas buku dari daun-daun yang dikeringkan, bermain musik dengan menggunakna botol-botol bekas ? dan pastinya masih banyak lagi ilmu kreatif praktis yang pernah kalian tahu atau lihat dari sekolah, keluarga, teman, majalah atau televisi. Kalau teman-teman perhatikan, hal-hal sepele tadi bisa menghasilkan uang, jika dikerjakan secara serius. Nah…ga ada salah nya khan kita berbagi ilmu kreatif tadi dengan anak-anak jalanan ? ?

gantungan kunci dari kain flanel

gantungan kunci dari kain flanel

Yup, kalian cukup luangkan waktu bersama anak-anak jalanan di bawah jembatan atau di pinggir-pinggir jalan, dikala mereka (anak-anak jalanan.red) sedang tidak ‘bertugas’ mengamen atau meminta-minta dari satu mobil ke mobil lain ketika lampu merah, itulah saat nya buat teman-teman bercengkrama dengan mereka, bermain dan mengajarkan ilmu kreatif praktis tadi.

Misalnya, teman-teman mengajarkan membuat gelang dari barang bekas,ketika kalian sudah selesai mengajarkannya dan mereka berhasil membuat sebuah gelang mungil yang cantik, selanjutnya ajarkan mereka untuk menjualnya kepada para pengendara kendaraan yg sdg berhenti di perempatan jalan. jadi, secara gak langsung teman-teman mengalihkan fokus mereka (anak-anak jalanan) yang tadinya meminta-minta menjadi menjual hasil karya mereka 🙂

aneka gelang menarik dari manik-maink

aneka gelang menarik dari manik-maink

Hmmmm…secara tidak langsung teman-teman telah mengajarkan keterampilan dan jiwa wirausaha pada anak-anak jalanan tadi, juga pada diri teman-teman, sapatau jadi punya ide buat membuka bisnis kerajinan tangan dan mempekerjakan anak-anak jalanan.hehe..

Jangan dikira anak-anak jalanan itu tidak kreatif. Mereka kreatif banget lhooo…coba aja perhatikan : mereka bisa menghibur para penumpang angkot dengan suaranya (yanga kadang merdu kadng jg tidak..hehehe 😛 ) dengan menggunakan alat musik yang sangat amat sederhana..Tepuk tangan !!!!! see ?! hehehehehe :p

so, why we do not help optimalized their talents ?

Kegiatan simple ini bisa dilakukan pada anak-anak jalanan yang ada disekitar lingkungan teman-teman. Coba lah ajak beberapa teman untuk sesekali menghabiskan waktu bersama anak jalanan dan mengajarkan ketrampilan praktis untuk anak-anak jalanan. kegiatan ini bisa jadi alternatif mengisi liburan teman-teman lhoo…atau keluar dari rutinitas sehari-hari yang mebosankan 🙂

Selamat mencoba ya…^^

Percaya deh, sekecil apapun kontribusi yang kita berikan, jika dilakukan bersama-sama bisa menjadi sebuah solusi yang baik 🙂

Everything starts from small action and single step

*Hugs from us~

Teman Baru kita: Food Not Bombs

12 Jun

Suatu minggu sore yang cerah di taman kota di bawah Flyover Dago aku duduk di pinggir taman kota tersebut melihat dan mengobservasi sekeliling gw sambil menikmati dan menghirup udara sore. Ternyata banyak sekali aktivitas disitu diantaranya ada beberapa pemuda pemudi sedang latihan skateboard, ada pula sibuk dengan aksi sepeda mininya, para penjual sibuk dengan gerobak dorongannya, beberapa sibuk dengan club Capoeiranya yang sedang bersiap-siap memulai aksinya, serta beberapa ibu peminta-minta lengkap dengan anak-anaknya. Klo tau bayak anak jalanan di sini gw bawa beberapa buah kotak susu deh..hehe..

Tiba-tiba ada beberapa pemuda menaruh sebuah meja ditengah taman tersebut, disusul dengan sebuah panci besar, beberapa piring dan gelas plastic, galon, termos nasi.. Waduh apa-apain ini? Para pemuda itu mau jualan? Tidak lama kemudian para anak jalanan pada menyerbu ke meja tersebut, disusul para ibu-ibu peminta, para penjual yang berjualan di situ juga ikut menyerbu. Dengan sigap para pemuda itu segera memulai aksinya membagi-bagikan beberapa takar nasi ke piring-piring plastik dan selanjutnya disirami dengan sayur sop. Setelah semua para ‘penghuni taman’ tersebut kebagian seluruhnya, selanjutnya para pemuda itu sendiri juga ikut makan makanan yang mereka bawa.

Mau ngapain yah mereka?

Mau ngapain yah mereka?

Terlihat bahwa ada spanduk hitam bertulis FOOD NOT BOMBS, semakin heranlah gw. Akhirnya saya sedikit bertanya pada anak-anak jalanan yang sibuk makan nasi pemberian para pemuda tersebut, ternyata mereka setiap minggu sore rutin mendapatkan makanan tersebut. Setelah puas mengambil foto-foto mereka sekaligus menunggu mereka selesai makan, akhirnya gw memberanikan diri untuk bertanya kepada sekelompok pemuda tersebut.

Gw berkenalan dengan Sarah (salah satu dari mereka). Adalah komunitas FOOD NOT BOMBS yang memang rutin melakukan aksinya di setiap hari Minggu sore di taman di bawah jembatan flyover dan di perempatan Dago (arah ke BIP). Misi mereka adalah berbagi dengan orang-orang jalanan dengan membuatkan makanan untuk para orang jalanan. Caranya dengan memasakkan beras dan sayur ‘second’ (tentunya yang masih layak dimakan) yang mereka dapatkan dari donatur (misal perusahaan pemasok sayuran untuk supermarket) kemudian membagi-bagikan kepada orang jalanan. Sarah mengatakan bahwa mereka mengadopsi kegiatan ini dari sebuah komunitas di luar negri yang melakukan hal yang sama. Pada intinya mereka hanya ingin menggunakan sayur-sayur ‘second’ yang sebenarnya sayang untuk dibuang sehingga mereka mencoba mengolahnya agar bisa tetap dimanfaatkan yaitu dengan memasaknya. Terbukti bahwa sayur tersebut menjadi enak dan siap disantap dan dibagi-bagikan ke orang jalanan dan orang-orang yang berada di sekitar tempat mereka melakukan aksi.

Food Not Bombs

Food Not Bombs

Gw coba googling tentang FOOD NOT BOMBS ternyata memang aksi seperti ini sudah mendunia (gw aja kali yah yang gak gaul..hehe..). Berlambangkan sebuah wortel yang sedang digenggam, gerakan ini ternyata mengkampanyekan sikap anti-kemiskinan serta bertujuan membagi-bagikan makanan vegetarian gratis untuk orang-orang miskin dan siapapun yang tidak mampu membeli makanan.

Untuk komunitas FOOD NOT BOMBS di bandung meraka melaporkan setiap hasil aksi mereka di sini. Sedangkan untuk melihat sejarah berdirinya komunitas FOOD NOT BOMBS bisa di lihat di wiki. Dan ini website resmi gerakan FOOD NOT BOMBS.

Gw pikir boleh juga nih klo Sekotak Susu Anak Jalanan bekerja sama dengan mereka. Jadi mereka meyediakan makanannya, gw dan teman-teman gw menyediakan susu segar sebagai minumannya.. Hmm.. Cukup menyehatkan bukan?

Lagi pada makan nih..Cheese..

Lagi pada makan nih..Cheese..

Ternyata begitu banyak cara untuk berbagi kepada sesama… Viva Volunteer!!

–Hug from us (“,)–

Our Simple Idea: Sekotak Susu Untuk Anak Jalanan

4 Jun

Anak-anak mengemis di jalanan atau mengamen dengan nyanyian seadanya di atas bus dan perempatan jalan raya adalah sebuah pemandangan yang biasa kita temui sehari-hari di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan sebagainya. Banyak dari kita yang masih belum bisa menentukan pilihan, antara memberi atau tidak memberi uang, atau malah memilih untuk pura-pura tidak melihat dan tidak mempedulikan mereka. Karena pasti sudah banyak dari kita yang berpikir, “Pasti uangnya buat beli lem aibon atau buat beli rokok” atau “Mereka pasti di bawah ancaman preman-preman, uangnya pasti buat preman-preman itu”. Atau mungkin malah ada yang selalu dengan senang hati langsung memberi mereka uang dengan pikiran, “Memberi uang seribu rupiah untuk mereka tidak akan membuat kita jatuh miskin”. Ya, pikiran itu memang mungkin ada benarnya, tapi pernahkah kalian berpikir, apakah uang selalu menjadi jawaban untuk mereka? Jawabannya adalah engga!

Alasan jawaban kami yang pertama adalah, uang bukan merupakan pemikiran utama untuk anak-anak seusia mereka. Have you ever think this, what did you do back there when you were at their age? Ketika masih berusia sekitar 4-8 tahun. Anak-anak seusia mereka hanya tau dua hal, makanan dan mainan. (oke, belajar juga, tapi kayanya itu least priority deh, hehe :D) Pada waktu seusia mereka, pasti yang ada di pikiran kita hanya makanan-makanan enak seperti permen, kue, dan lain sebagainya, tanpa tau, darimana dan bagaimana mendapatkannya. Keadaan ekonomi keluarga mereka bukanlah suatu alasan bagi mereka untuk menggadaikan waktu belajar, waktu main, dan waktu istirahat mereka, dengan rupiah. Jadi, why don’t we just give them those? Bantu mereka untuk mendapatkan makanan-makanan enak tersebut supaya mereka tetap bisa melakukan hal-hal yang bisa anak-anak normal lain lakukan.

Alasan kami yang kedua adalah masih banyak anak-anak yang memang kekurangan sampai tidak mampu meneruskan pendidikan mereka tapi tetap memilih untuk tidak turun ke jalan. Jadi, turun ke jalan bukanlah suatu jawaban untuk masalah mereka. Oke, lets say mereka benar-benar sangat kurang, penghasilan orangtua mereka pun tidak cukup untuk menghidupi seluruh keluarga, tapi hey, that wasn’t a reason! Mengemis bukan jawabannya. Kalo kata Bung Karno dulu ada yang namanya “Berdikari”. Berdiri di atas kaki sendiri! Kita harus membiasakan diri untuk berusaha sendiri. Cobalah dengan kekuatan kita semampunya. Berhenti meminta. Berhenti mengemis. Karena kami percaya, setiap manusia di dunia ini mempunyai kelebihannya masing-masing. Tugas kita adalah mencaritahu hal tersebut. Budayakan malu untuk meminta sebelum berusaha. Hilangkan mental mengemis! Tapi permasalahan yang ada sekarang adalah, apa yang harus kita lakukan kepada anak-anak tersebut? Kalau kita memutuskan untuk tidak memberi mereka uang, lalu bagaimana mereka melanjutkan hidup?

Sekotak Susu untuk Anak Jalanan adalah sebuah jawaban untuk kalian. Instead of money, we decided to give them a milk. Kenapa susu? Jawaban yang paling utama adalah susu baik untuk kesehatan, terutama untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Kalau mereka sehat, kebutuhan gizi mereka terpenuhi, mereka bisa menjadi lebih pintar. Kalau mereka pintar, mereka mempunyai kesempatan lebih besar untuk mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi, dibandingkan dengan hanya mengemis. Sebenarnya ini bukanlah suatu jawaban mutlak. Susu ini bisa diganti oleh apapun, selain uang. Bisa coklat, permen, roti, kue, atau apapun, selain uang. Berhenti untuk memberi mereka barang bekas, barang yang sudah tidak kita pakai. Mulailah memberi apa yang kita sukai. Mulailah berpikir bahwa mereka pun seperti kita. Senang mendapat barang bagus, dan kecewa jika sebaliknya.

Satu hal tambahan, berhenti menyalahkan pemerintah. Kinerja mereka sudah terlalu lama kita keluhkan. Dan kita tidak mendapatkan dan mengubah apapun dengan hanya mengeluhkan mereka. Mulai bergerak. Mulailah untuk membuat suatu gerakan. Jika kalian berpikir bahwa ada suatu hal yang salah, lanjutkan dengan berpikir dan lakukan apa yang seharusnya benar. Kalau ada orang-orang yang seharusnya bertanggungjawab atas suatu hal yang salah tersebut, biarlah itu menjadi tanggungjawab moral mereka terhadap Tuhan mereka.

Ini mungkin bukanlah suatu solusi untuk mengakhiri permasalahan anak jalanan di Indonesia. Tapi hey, suatu yang besar pasti dimulai dari suatu yang kecil. Kami berharap, gerakan kami ini ke depannya bisa menjadi suatu awal yang baik untuk masalah mereka. Karena kami yakin, banyak sekali di luar sana, bahkan mungkin kalian yang sedang membaca ini, bahwa deep down inside of you, you do want to help them. You just don’t know how. And this, could be one of the answer 🙂